Perubahan energi yang terjadi pada setrika listrik adalah
Perubahan energi yang terjadi pada setrika listrik adalah energi listrik menjadi energi panas.
Cara kerja dari setrika ini sangatlah sederhana dimana arus akan dialirkan ke dalam suatu kumparan yang terdapat di dalam setrika. Kemudian arus yang mengalir ke kumparan tsb akan menghasilkan panas.
Semakin besar arus yang mengalir pada kumparan maka panas yang timbul juga akan semakin besar. Maka dari itu untuk mengatur suhu dari setrikaan kita tinggal mengatur arus yang mengalir ke kumparan dengan cara memutar pengatur suhu pada setrikaan tsb.
Bab ini membahas panas dan perubahan kimia. Penerapan panas pada zat tertentu hanya menyebabkan perubahan fisik di mana tidak ada zat atau zat baru yang terbentuk. Penerapan panas pada beberapa zat menyebabkan perubahan kimiawi, atau reaksi kimia, di mana satu atau lebih zat baru terbentuk, dengan sifat berbeda dari aslinya. Penguraian air terjadi selama elektrolisis, di mana arus listrik dilewatkan melalui larutan yang mengandung sedikit asam sulfat. Unsur adalah zat murni yang tidak pernah diubah menjadi zat yang lebih sederhana dengan cara kimiawi. Ketika dua atau lebih unsur bergabung dalam suatu perubahan kimia, mereka membentuk suatu senyawa. Zat murni bisa berupa unsur atau senyawa. Zat tidak murni terdiri dari campuran dua atau lebih unsur atau senyawa.
Ketika arus mengalir melalui konduktor, energi panas dihasilkan di konduktor. Efek pemanasan arus listrik bergantung pada tiga faktor:
Hambatan, R dari konduktor. Resistensi yang lebih tinggi menghasilkan lebih banyak panas.
Waktu, t dimana arus mengalir. Semakin lama waktu semakin besar jumlah panas yang dihasilkan
Besarnya arus, I. semakin tinggi arus semakin besar jumlah panas yang dihasilkan.
Oleh karena itu efek pemanasan yang dihasilkan oleh arus listrik, I melalui konduktor resistansi, R untuk waktu tertentu, t diberikan oleh H = I2Rt. Persamaan ini disebut persamaan Joule untuk pemanasan listrik.
Energi dan tenaga listrik
Pekerjaan yang dilakukan dalam mendorong muatan ke sekeliling sirkuit listrik diberikan oleh w.d = VIt
Sehingga daya, P = w.d / t = VI
Daya listrik yang dikonsumsi oleh peralatan listrik diberikan oleh P = VI = I2R = V2 / R
Contoh
Bohlam listrik diberi label 100W, 240V. Menghitung:
a) Arus melalui filamen saat bohlam bekerja normal
b) Hambatan dari filamen yang digunakan di bohlam.
Larutan
I = P / V = 100/240 = 0,4167A
R = P / I2 = 100 / 0,41672 = 576.04Ω atau R = V2 / P = 2402/100 = 576Ω
Temukan energi yang hilang dalam 5 menit oleh bola lampu listrik dengan filamen resistansi 500Ω yang dihubungkan ke suplai 240V. {ans. 34,560J}
Larutan
E = Pt = V2 / R * t = (2402 * 5 * 60) / 500 = 34.560J
Pemanas imersi 2,5 kW digunakan untuk memanaskan air. Menghitung:
Tegangan operasi pemanas jika resistansinya 24Ω
Energi listrik diubah menjadi energi panas dalam 2 jam.
{ans. 244.9488V, 1.8 * 107J}
Larutan
P = VI = I2R
I = (2500/24) 1/2 = 10.2062A
V = IR = 10.2062 * 24 = 244.9488V
E = VIt = Pt = 2500 * 2 * 60 * 60 = 1,8 * 107J
ATAU E = VIt = 244.9488 * 10.2062 * 2 * 60 * 60 = 1.8 * 107J
Bola lampu listrik diberi label 100W, 240V. Menghitung:
Arus yang melalui filamen
Hambatan dari filamen yang digunakan di bohlam.
Larutan
P = VI I = P / V = 100/240 = 0,4167A
Dari hukum Ohm, V = IR R = V / I = 240 / 0.4167 = 575.95Ω
Aplikasi efek pemanasan arus listrik
Sebagian besar peralatan listrik rumah tangga mengubah energi listrik menjadi panas dengan cara ini. Ini termasuk lampu filamen, pemanas listrik, setrika listrik, ketel listrik, dll.
Dalam peralatan pencahayaan
Belum ada Komentar untuk "Perubahan energi yang terjadi pada setrika listrik adalah"
Posting Komentar
- Admin berhak menghapus komentar yang tidak pantas.
..(Mengandung kata kasar dan SARA).
- Dilarang menaruh Link di kolom komentar.
- Dilarang SPAM
Terimakasih sudah berkunjung.....
Mari Berdiskusi di Kolom Komentar......