Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembahasan Lengkap Relay

 

Relay

Relay adalah sebuah saklar elektromagnetik dimana kontak saklar digerakkan menggunakan gaya elektromagnetik untuk bisa membuka dan menutup kontak saklar. 

Pada relay ini terdiri dari dua bagian utama yaitu Coil (sebagai magnet induksi untuk mengontrol kontak saklar) dan Kontak Saklar (digunakan untuk menghubungkan / memutus arus listrik).


Cara Kerja Relay
prinsip kerja relay
Coil / Koil adalah sebuah gulungan kawat (kumparan / induktor) yang akan menciptakan suatu medan magnet apabila dialiri oleh arus listrik. Kenapa hal itu bisa terjadi ? karena berdasarkan Hukum Induksi Faraday yaitu ketika suatu konduktor dialiri oleh arus listrik maka akan tercipta suatu medan magnet.

Jadi dengan memanfaatkan medan elektromagnet tsb, maka koil dapat membuka dan menutup kontaknya. 
  • Ketika koil dialiri arus listrik maka koil akan berperan sebagai saklar tertutup dan mengalirkan arus listrik. 
  • Akan tetapi ketika koil tidak dialiri oleh arus listrik maka koil akan seperti saklar terbuka dan tidak mengalirkan arus.

Fungsi Relay

Pada rangkaian elektronika ataupun pada instalasi listrik relay ini mempunyai banyak sekali fungsi diantaranya sbb :

Sebagai Saklar Otomatis

Fungsi ini merupakan fungsi utama dari relay dimana menjadi saklar otomatis pada suatu rangkaian. Misalnya pada rangkaian lampu taman otomatis. Pada rangkaian tsb relay dipadukan dengan sensor cahaya (LDR) untuk dapat membuat lampu dapat bekerja secara otomatis dimana menyala saat malam dan mati saat sudah siang. 

Cara kerjanya, ketika siang hari resistansi pada LDR akan sangat tinggi bahkan mencapai nilai maksimalnya. Hal tsb membuat tidak ada arus yang mengalir ke koil relay. Sehingga relay berperan sebagai saklar terbuka dan tidak mengalirkan arus.

Sebagai Kontrol Rangkaian


Lebih dari sekedar saklar otomatis relay dapat digunakan sebagai pengontrol rangkaian misalnya pada rangkaian motor listrik. Pada rangkaian motor listrik menggunakan salah satu jenis relay yaitu Kontaktor. Jadi kontaktor ini dapat digunakan sebagai pengontrol motor listrik dimana motor dapat dikendalikan sesuai dengan kebutuhan pengguna. 

Dengan menggunakan kontaktor motor listrik terdapat banyak sekali variasi rangkaian seperti :
  • Rangkaian DOL (Direct On Line)
  • Rangkaian Star-Delta
  • Rangkaian Flip-Flop
  • Dan lain lain

Contah lainnya dari penggunaan Relay sebagai kontrol rangkaian adalah pada Timer Relay

Pada timer relay kita dapat menentukan kapan relay akan aktif dan kapan relay akan mati. Aplikasi dari timer ini seperti pada OVEN. Setelah kita melakukan set waktu maka relay akan mati secara otomatis setelah waktu mencapai nilai tertentu.

Sebagai Pengaman Rangkaian


MCB 
Salah satu jenis relay (Saklar Otomatis) yang digunakan sebagai pengaman rangkaian dan instalasi listrik adalah MCB. MCB ini merupakan komponen wajib pada instalasi rumah dan gedung ataupun instalasi tenaga.

Fungsi dari MCB ini adalah untuk memutus rangkaian listrik ketika terjadi gangguan internal seperti beban berlebih dan hubung singkat.

MCB ini dibedakan berdasarkan arus maksimal yang dapat melewatinya yaitu :
  • MCB 2 A
  • MCB 4 A
  • MCB 6 A
  • MCB 10 A
  • MCB 16 A 
  • dan seterusnya.....

Thermal Overload Relay
Contoh lainnya dari relay sebagai pengaman rangkaian adalah pada TOR. Jadi TOR ini merupakan sebuah relay yang sesitif terhadap suhu dimana kontak saklarnya akan terhubung dan putus karena suhu rangkaian.

TOR ini biasanya dipadukan dengan Kontaktor untuk melindungi rangkaian motor listrik. Jadi ketika TOR ini mendeteksi bahwa suhu rangkaian diatas rata-rata maka TOR akan langsung memutuskan rangkaian.

Jenis Relay
Relay ini mempunyai beberapa jenis atau varian yang ada di pasaran. 

Berdasarkan posisi awal kontaknya
  1. NO (Normally Open)
    Artinya adalah sebelum koil dialiri arus listrik maka posisi kontaknya akan terbuka (open). Akan tetapi apabila koil dialiri arus listrik maka kontaknya akan tertutup dan mengalirkan arus listrik.

  2. NC (Normally Close)
    Artinya adalah sebelum koil dialiri arus listrik maka posisi kontaknya akan tertutup (close). Akan tetapi apabila koil dialiri arus listrik maka kontaknya akan terbuka dan tidak mengalirkan arus listrik.

Berdasarkan Jumlah Pole dan Throw 
Secara sederhana Pole merupakan Input Relay, dan throw merupakan jumlah Output Relay.
  1. Single Pole Single Throw (SPST)
    Seperti namanya relay ini hanya mempunyai satu Input (Single Pole) dan satu output (Singgle Throw).

  2. Single Pole Double Throw (SPDT)
    Seperti namanya relay ini hanya mempunyai satu input (Single Pole) dan dua dua output (Double Throw).

  3. Double Pole Single Throw (DPST)
    Seperti namanya relay ini mempunyai dua input (Double Pole) dan setiap input relay tersebut mempunyai satu output (Single Throw) seperti terlihat pada gambar.

  4. Double Pole Double Throw (DPDT)
    Seperti namanya relay ini mempunyai dua input (Double Pole) dan setiap input relay tersebut mempunyai dua output (Double Throw) seperti terlihat pada gambar.

Posting Komentar untuk "Pembahasan Lengkap Relay"